Rabu, 19 Agustus 2009

My profile 3 - Islam rahmatan lil alamin

Krian-Sidoarjo,Agustus 2009

Pemahaman konsep Islam rahmatan lil alamin mungkin sudah kita ketahui semenjak bersekolah di Taman Kanak-kanak, SD, Pondok pesantren bahkan di perguruan tinggi. Islam sebagai agama merupakan suatu sistem yang memperkokoh keyakinan seseorang (tapi bukan sekedar kepercayaan), karena menurut saya, tidak ada kebenaran yang muncul dari sebuah kepercayaan.

Percaya dan Yakin itu merupakan suatu hal yang berbeda, bagi penulis, percaya itu belum tentu yakin tetapi yakin itu pasti percaya.

Kembali ke konsep Islam rahmatan lil alamin, yang menurut penulis adalah islam sebagai agama yang mewajibkan dan mengharuskan pengikutnya agar memiliki rasa cinta dan kasih kepada seluruh alam. yakni manusia yang lainnya, hewan, tumbuhan dan lain2.

Dalam hal ini kita harus mengapresiasikan diri kita untuk kasih sayang, baik sesama muslim maupun non muslim. Kita juga dapat melihat adanya nilai-nilai eksternal dan universal ajaran agama. Sebab, dengan wataknya yang adaptif, Islam akan selalu akomodatif dan kompatibel dengan perubahan sosial yang akan terus bergulir dari waktu ke waktu. Sebagai refleksi dari perubahan sosial, maka diseetiap waktu akan selalu muncul persoalan-persoalan kemanusiaan dan peristiwa-peristiwa hukum baru. Ini akan dapat diantisipasi bilamana nilai-nilai multidimensional ajaran Islam dapat dipahami secara jernih dan juga diimplementasikan secara konsekuen dan proporsional. Oleh karena itu Islam meposisikan rasio pada martabat yang amat terhormat guna mengaktualisasikan nilai-nilai ajaran Islam ke dalam wujud kehidupan riil masyarakat sehari-hari.

Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin juga dapat ditelusi dari ajaran-ajaran yang berkaitan dengan kemanusian dan keadilan. Dari sisi konsep pengajaran tentang keadilan, Islam adalah satu jalan hidup yang sempurna, meliputi semua dimensi kehidupan. Islam memberikan bimbingan untuk setiap langkah kehidupan perorangan maupun masyarakat, material dan moral, ekonomi dan politik, hukum dan kebudayaan, nasional dan internasional.

Konsep keadilan yang pada prinsipnya berarti pemberdayaan kaum miskin atau lemah untuk memperbaiki nasib mereka sendiri dalam sejarah manusia yag terus mengalami perubahan sosial. Secara umum, Islam memperhatikan susunan masyarakat yang adil dengan membela nasib mereka yang lemah.

Sementara itu, universalisme (sifat rahmatan lil alamin) Islam yang tercermin dalam ajaran-ajaran yang memiliki kepedulian kepada unsur-unsur utama kemanusiaan itu diimbangi pula oleh kearifan yang muncul dari keterbukaan peradaban Islam sendiri.

Dari sisi kemanusiaan, Islam memberikan konsep pengajaran, bahwasanya Islam adalah agama dari Allah yang berisikan tuntunan hidup yang diwahyukan untuk seluruh umat manusia. Untuk tegaknya kehidupan manusia di atas planet bumi ini diperlukan; pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok berikut sumber-sumbernya untuk menjamin kelangsungan hidup, dan kecukupan material yang dibutuhkan oleh perseorangan dan masyarakat. Kedua, mengetahui dasar-dasar pengetahuan tentang tata cara hidup perseorangan dan masyarakat, agar terjamin berlakunya keadilan dan ketentraman dalam masyarakat.

Keadilan akan menciptakan kesejahteraan. Indonesia akan sejahtera jika kita berani menasionalisasi semua aset2 negara, seperti Pertambangan, perminyakan... bagi rakyatku dan saudaraku dari papua...teruslah berjuang agar freeport kita usir dari bumi nusantara...hidup nasionalisme.

oleh karena itu, sistem politik dan ekonomi Indonesia harus kita ubah, semacam sistem yang pro nasionalisme, kerakyatan, demokrasi, contohnya sisten Daulah Islamiyah. karena sistem itu berpihak pada penguasaan aset jadi milik negara, dan juga Demokrasi islamiyah nasionalis (istilah dan paham favorit penulis) yang menjadikan rakyat yang memegang kedaulatan penuh dari negara. "Dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat".

karena bangsa yang kuat adalah rakyatnya yang berdaulat....Insy'allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar